Posted by Lintas Informasi Madiun Berita Kota Dan Kabupaten on Kamis, 14 Juni 2012
Pabrik Gula (PG) Kanigoro Madiun sepat berhenti beroperasi selama tiga hari sejak mulai melakukan produksi gula dua minggu yang lalu. Hal ini diakibatkan pasokan tebu yang minim baik dari tebu rakyat maupun tebu pabrik.
"Selama beberapa hari terakhir ini pasokan gula memang tidak lancar dan selain itu jumlahnya juga tidak sebanyak biasanya. Baik dari tebu rakyat maupun tebu pabrik," ujar Humas Pabrik Gula Kanigoro Yudha,
Yudha mengatakan, jika pasokan tebu banyak maka produksi gula bisa terus dilakukan. Hal tersebut terlihat dari adanya beberapa mesin pemilah dan penggiling berhenti beroperasi. Sementara beberapa pekerja tampak melakukan pengecekan dan perawatan bagian-bagian mesin.
Hingga saat ini dari 15 hari giling, PG Kanigoro sempat tiga hari tidak beroperas. Namun Yudha yakin hal ini tidak akan berpengaruh pada capaian target produksi. Karena hal ini bukan disebabkan karena kerusakan mesin.
"Berhentinya murni karena tidak ada pasokan tebu. Dan bukan karena kerusakan mesin. Minimnya pasokan ini merupakan imbas dari adanya panen padi. Sehingga buruh tebang banyak yang jadi buruh tani," jelas Yudha.
Kesulitan mendapatkan buruh tebang tebu, juga dibenarkan salah satu mandor tebang Samsi. Jika sebelumnya untuk memanen tebu ia bis mengumpulkan 30 buruh, kini paling bagus ia hanya bisa mendapatkan 15 orang saja.
"Sekarang sulit cari buruh tebang, karena bersamaan dengan musim panen padi jadi banyak yang jadi buruh panen padi. Hal ini yang membuat hasil panenan tebu jadi sedikit wong tenaganya juga sedikit," akunya.
Pada musim giling tahun ini PG Kanigoro menargetkan produksi sebanyak 19.000 ton. Atau naik sebesar 10.000 ton dibanding tahun 2011. Target produksi gula sebanyak itu diperoleh dari gula milik pabrik sebanyak 13.000 ton dan gula milik petani sebesar 6.000 ton.