Posted by Lintas Informasi Madiun Berita Kota Dan Kabupaten on Selasa, 22 Mei 2012
Lintas informasi Madiun, Sejumlah petani cabai di Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun mengeluhkan anjloknya harga komoditas tersebut hingga berakibat kerugian.
Salah satu petani cabai di desa setempat Edi Bowo, Selasa, mengatakan harga cabai rawit di tingkat petani saat ini hanya mencapai Rp7.000 perkilogram.
"Harga tersebut turun drastis. Biasanya harga cabai rawit di tingkat petani bisa berkisar antara Rp12.000 hingga Rp15.000 perkilogram," ujar dia.
Menurut dia, harga yang merosot ini membuat para petani merugi. Hal ini karena biaya operasional yang dikeluarkan petani tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh.
"Keadaan ini masih diperparah dengan turunnya hasil panen akibat serangan hama selama musim tanam berlangsung," kata Edi Bowo.Antarajatim
Hama yang menyerang tanaman cabai petani di antaranya hama busuk akar. Akibat hama ini proses pertumbuhan pada tanaman terhambat. Tanaman menjadi layu, daunnya berguguran dan tidak maksimal berbuah.
Selain hama busuk akar, tanaman petani juga diserang oleh jamur, sehingga bunga tanaman cabai banyak yang rontok dan gagal menjadi buah.
"Para petani sudah melakukan pembasmian, namun hasilnya tidak maksimal. Yang ada malah tanaman kami banyak yang mati," tambahnya.
Petani berharap kepada dinas terkait untuk memberi perhatian dengan bantuan obat pembasmi hama. Selain itu, petani juga berharap agar pemerintah daerah setempat dapat ikut menyetabilkan harga cabai di pasaran sehingga petani tidak rugi.
Sementara, pantauan harga cabai di Pasar Besar Madiun saat ini juga mengalami penurunan akibat pasokan yang melimpah dari sentra produksi.
Pedagang sayuran di pasar setempat Sulastri mengatakan harga cabai rawit saat ini turun menjadi Rp10.000 perkilogram dari sebelumnya yang berkisar antara Rp12.000 hingga Rp15.000 perkilogram. Harga cabai merah dan keriting saat ini hanya Rp15.000 perkilogram dari sebelumnya yang mencapai Rp20.000 lebih perkilogramnya.
"Turunnya harga ini sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir. Diperkirakan harga turun akibat sejumlah daerah produksi sedang panen," kata dia.