• About
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Lintas Informasi Madiun Berita Kota Dan Kabupaten

Situs portal berita karisidenan Madiun meliputi Magetan, Ngawi, Ponorogo, Pacitan hari ini terbaru dan terupdate

  • DROPDOWN MENU
  • Arsip
  • Berita
    • Madiun
    • Magetan
    • Ngawi
    • Ponorogo
    • Pacitan
  • Pasang Iklan
  • Iklan Anda
  • Info Anda
Home » Kisah sukses » Dari Modal Rp 500 Ribu dan Lima Ekor Ayam

Dari Modal Rp 500 Ribu dan Lima Ekor Ayam

Posted by Lintas Informasi Madiun Berita Kota Dan Kabupaten on Jumat, 02 Maret 2012
Label: Kisah sukses

Kisah sukses, Lintas informasi Madiun, Perjuangan tidak kenal lelah Agus Pramono berbuah manis. Anak tukang gulali di Madiun, Jawa Timur, itu berhasil mengembangkan usaha di tengah kejamnya hidup di ibu kota.

Jam sembilan pagi. Sembilan orang anak muda berbaju rapi itu antre di depan restoran ayam bakar Mas Mono di Jalan Tebet Raya Jakarta Selatan (28/2). Tangan kanan mereka menjinjing map. Raut muka serius dan tegang.

Rupanya, mereka tengah bersiap wawancara calon pegawai anyar. ”Kami memang butuh karyawan karena outlet juga nambah terus,” ujar Agus Pramono, sang bos restoran itu. Pria yang akrab dipanggil Mono itu tampil santai dengan mengenakan kaus dan rambut model spike.

Saat ini sudah 29 outlet resto milik Mono yang jalan dengan omzet ratusan juta per bulan. ”Saya juga baru ekspansi ke bakso, namanya moncrot,” ujarnya. Tidak hanya itu, Mono juga punya biro travel umrah dan haji, dua taman kanak-kanak Islam terpadu, serta bisnis jasa katering. Total karyawan Mono 1.020 orang. ”Alhamdulillah, dengan ikhtiar yang benar, rezeki kami seperti diantar,” katanya.

Mono lantas mengeluarkan buku karyanya berjudul Rezeki Diantar. Buku itu belum di-launching secara resmi. Tapi sudah beredar di kalangan teman-teman bisnisnya. ”Alhamdulillah, yang pesan sudah lebih dari 10 ribu,” katanya.

Sukses Mono tidak datang dengan sendirinya. Namun, lewat perjuangan keras. Merantau ke Jakarta setelah lulus SMA dari Madiun, Mono numpang di rumah kontrakan kakaknya di kawasan Bendungan Hilir. Dia sempat magang di sebuah restoran cepat saji asal AS. Namun, badai krisis moneter pada 1997-1998 membuat perusahaan tempat dia bekerja melakukan PHK besar-besaran. Mono termasuk korbannya.

Tapi, Mono tidak menyerah. Setelah melamar ke berbagai tempat, anak kelima di antara enam bersaudara itu diterima sebagai office boy di sebuah kantor. ”Pekerjaannya ngepel, bikin kopi, sampai antar surat. Pokoknya, semua saya lakoni,” katanya.

Di waktu senggang, Mono minta diajari teman kantornya memakai komputer. ”Saya belajar dari nol puthul,” kata pria yang sering dipanggil Bondet oleh teman kecilnya di Madiun itu. Medio 2001, Mono mengambil keputusan besar. Dia berhenti dari pekerjaannya dan ganti haluan dengan berdagang gorengan. ”Saya pinjam gerobak dorong, ternyata ada seninya lho mendorong gerobak itu,” katanya. Misalnya, jika jalan menanjak, posisi harus ditarik dan tidak boleh dipaksa didorong. ”Awalnya belum tahu. Jadi, gorengan tumpah semua,” katanya.

Saat itu, Mono memberanikan diri mempersunting gadis idamannya, Nunung. Mereka tinggal di kamar petakan 3 x 4 meter. ”Kalau gorengan belum habis, saya taruh di bawah tampah (tempat dari bambu) supaya dikira laris oleh tetangga kos,” katanya, lalu tersenyum.

Suatu ketika, ayah Mono sakit keras. Karena kantongnya tipis, dia tidak bisa pulang menjenguk ke Madiun hingga akhirnya sang ayah wafat. ”Momen ini membuat hati saya sangat sedih. Saya berdoa di makam ayah, saya bertekad harus sukses,” kata Mono.

Siapa sangka, Nunung yang hobi masak ternyata jago membuat ayam bakar. Hal itu menginspirasi Mono. Dia pun mengganti usaha gorengan menjadi ayam bakar. ”Modalnya 500 ribu dan lima ekor ayam,” ungkapnya.

Mono lantas mengganti gerobaknya ke sebuah warung tenda dekat Universitas Sahid, Jakarta. Jualannya laris manis. Saat itu, 80 ayam ludes dalam hitungan jam. Tapi, pada 2004, lokasi dagangnya digusur karena hendak dibuat SPBU. Mono lalu pindah ke Tebet Raya 57. Pada 2006, Mono membuka cabang lain. Namun, isu flu burung membuat bisnisnya terganggu. Omzet restoran Mono anjlok drastis selama beberapa bulan.

Peraih Asia Pasifik Entrepreneur Award 2010 ini terus istiqomah jualan ayam dengan menjaga kebersihan. ”Karyawan tidak boleh gondrong. Harus potong kuku dan cukur jambang. Pokoknya harus bersih,” ujar Mono.

Cabang demi cabang dapat dibangun. Dua tahun lalu, salah seorang konsumen di cabang Depok komplain gara-gara uang kembalian kurang Rp 200 perak. Ayam Mono pun jadi gunjingan di situs-situs media sosial seperti kaskus dan facebook. ”Saya sempat shock dan nggak mau lihat laptop. Down,” katanya. Setelah agak tenang, Mono lantas minta maaf dan menjelaskan bahwa karyawannya sudah diberi sanksi.

Namun, tidak lama setelah itu, anak buah Mono berulah lagi. Kali ini tidak main-main: menusuk sopir taksi! Kasus uang kembalian dan karyawan yang menusuk sopir taksi membuat Mono sadar bahwa bisnisnya butuh karyawan yang benar-benar jujur. ”Mulailah saya pakai prinsip bisnis spiritual company seperti yang diajarkan Ustad Yusuf Mansur,” katanya.

Setiap calon karyawan harus menandatangani surat komitmen yang isinya 80 poin. Tiga poin di antaranya berlaku mutlak. Jika melanggar, karyawan yang bersangkutan harus langsung out. Yakni, salat lima waktu, tidak merokok, dan absen salat duha di outlet yang buka jam 8 pagi. ”Kalau tidak Shalat Duha berarti dianggap tidak masuk kerja,” kata ayah dari Novieta, 9, itu. Karyawan juga wajib mengikuti pengajian mingguan.

Mono berpendapat bahwa rezeki tidak hanya harus didapat dengan halal, tapi juga harus berkah. ”Banyak orang kerja keras, pergi pagi lebih dulu dari ayam, pulang tengah malam. Tapi, maaf, tetap miskin,” katanya. Padahal, rezeki itu sudah dijatah Tuhan untuk diambil.

Mono kini juga aktif sebagai mentor, trainer, dan motivator entrepreneur. Tidak hanya di Indonesia, dia juga ceramah di Singapura, Malaysia, Australia, Makkah, Kuwait, dan Dubai. ”Saya ini hanya lulusan SMA, tapi dipercaya untuk ngomong dengan bos-bos dan orang-orang pintar. Di situlah saya belajar,” tuturnya.

Kini hidup Mono sudah mapan. Apa target selanjutnya? ”Target saya buka cabang di kota-kota besar dunia. Sekarang baru di Singapura dan Malaysia,” kata pemilik Hummer, Alphard, dan Toyota Fortuner ini.

Dia kini lebih punya waktu untuk kegiatan amal karena bisnisnya dijalankan secara franchise dengan bendera PT Panen Raya Indonesia bersama Hendi Setiono, raja kebab dari Surabaya. ”Buku saya semua royalti untuk sedekah,” kata pemilik akun Twitter @masmono_08 ini.padangekspres

0 Response to "Dari Modal Rp 500 Ribu dan Lima Ekor Ayam"

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Suara Rakyat

Ingin uneg-uneg anda tampil disini atau ada yang ingin disampaikan kepada pemerintahan kota seperti mengenai kondisi jalan rusak... kirimkan uneg uneg anda disini

Roni Hidayat
Riau
saya bAngGa dilahIrkan dl kota madiun,, tepatnya di kec.kebonsari, desa rejosari . keluarga yang seDerhanalah yg membentUk kepRibadianku yang mandiri, sejak 2008 sya meningGal kan madiun, di riau lah diri ini berSandar. . hIngGa kini di tahun 2014 saya sangat rindu keluargaku di dEsa, teman2 dan sanak saudara. dan kuliner madiun yang tidak ada bAndingannya,, BAksoNe pak gInO (ngujor), mie ayam pak kadEr(watu telson)dan pecel e mbah ngatemi. semOga lebAran dEpan dapat cuTi,dan bisa mudik. . amiiIn.

Jefri Ahmadiyah
Ds. Tawangrejo Kec.Gemarang
Carut marut pemerintahan desa Tawangrejo, Kec.Gemarang, Kab.Madiun, semakin panasan menyulut pertikaian antar warga. Kepala Desa Parti( yang telah di berhentikan sementara Bupati Madiun per 27 Oktober 2014, bersikukuh tetap tidak mau di berhentikan permanen, dengan alasan, dia adalah Kepala Desa pilihan rakyat,

Selengkapnya >>

Sekilas Info

Berita Populer

  • Perguruan Silat Di Madiun Bentrok
    Lintas informasi Madiun , Dua perguruan pencak silat yang menjadi musuh bebuyutan di Madiun kembali terlibat bentrok, saat salah satunya usa...
  • Geger Video Porno Berjudul Asli "Mundu" Beredar Di Madiun
    Lintas informasi Madiun , Sebuah video porno yang ditengarai dimainkan oleh warga Kabupaten Madiun, Jawa Timur, beredar luas di masyarakat. ...
  • Berita Madiun - Info Madiun
    Kami menyajikan berita madiun , info madiun dan wilayah karisidenan madiun seperti Magetan, Ngawi, Ponorogo dan Pacitan. lintas informasi ma...
W3Schools
Copyright 2014 Lintas Informasi Madiun Berita Kota Dan Kabupaten. All Rights Reserved. Powered by Blogger