Posted by Lintas Informasi Madiun Berita Kota Dan Kabupaten on Rabu, 30 Mei 2012
Petani Cengkeh Madiun Merugi, Petani cengkih di wilayah Kabupaten Madiun kian tercekik dengan harga jual bahan tambahan rokok yang kian jatuh bebas hingga menyetuh kisaran harga Rp 80.000 per kilogramnya.
Salah satu petani cengkih, Suyanto asal Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, mengaku dalam kondisi normal harga satu kilogram cengkih kering mencapai Rp 200.000. "Sekarang harganya hanya tinggal separuhnya saja gak ada," ujarnya, Selasa (29/5/2012).
Untuk cengkih basah harganya lebih mengenaskan lagi, tiap kilogramnya hanya berkisar Rp 25.000 hingga Rp 27.000 tergantung kondisi cengkeh tersebut. Rendahnya harga jual tersebut belum dapat menutup tingginya biaya perawatan tanaman dan biaya petik bagi para pekerja yang ada.
"Harga sudah tidak stabil sejak beberapa pekan terakhir, bahkan cenderung anjlok. Untuk mendapatkan keuntungan, petani memilih menyimpan dulu cengkihnya, lalu dijemur, untuk kemudian dijual ke pedagang pengepul," terang Suyanto.
Hal yang sama juga dirasakan oleh petani cengkih di wilayah Panekan, Kabupaten Magetan. Anjloknya
harga cengkeh kering saat ini membuat petani cengkih setempat merugi. "Cengkih kering kami hanya dihargai Rp 80.000 per kilogram, padahal sebelumnya bisa mencapai Rp 210.000 per kilogram," kata seorang petani cengkih Magetan, Saimun.
Menurut dia, harga ini turun drastis hingga 70 persen dari kondisi sebelumnya merupakan efek dari permainan para tengkulak karena stok cengkih di pasaran sedang melimpah saat panen raya.