Posted by Lintas Informasi Madiun Berita Kota Dan Kabupaten on Rabu, 30 Mei 2012
Harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional Kota Madiun, Jawa Timur, cukup stabil karena pasokan komoditas yang mencukupi di pasaran.
Pedagang di Pasar Srijaya (Pasar Joyo) Kota Madiun, Rabu, menyatakan, hampir seluruh harga kebutuhan pokok tidak naik selama sepekan terakhir.
"Secara umum harga bahan pokok tidak naik. Seperti harga beras, gula pasir, telur ayam, minyak goreng, daging, dan lainnya tergolong standar," ujar salah satu pedagang di Pasar Srijaya Madiun, Tri Sumarni.
Menurut dia, harga beras jenis IR 64 saat ini berkisar antara Rp7.800 hingga Rp8.000 perkilogram, beras Bramu Rp8.000 perkilogram, gula pasir berkisar antara Rp10.000 hingga Rp11.000 perkilogram, dan telur ayam ras Rp14.000 perkilogram.
Daging ayam broiler berkisar antara Rp23.000 hingga Rp24.000 perkilogram, daging sapi Rp60.000 perkilogram, dan minyak goreng curah berkisar antara Rp10.000 hingga Rp11.500 perkilogram.
"Keadaan ini sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir. Selain stabil, pasokan dan stok barang di pasaran juga banyak," kata dia.
Demikian juga dengan harga cabai rawit yang biasanya melambung saat ini hanya Rp11.000 per kilogram, bawang putih Rp14.000 per kilogram, dan bawang merah Rp14.000 per kilogram.
Sementara, harga cabai keriting dan merah mengalami kenaikan. Harga cabai keriting naik dari Rp14.000 per kilogram menjadi Rp16.000 per kilogram dan cabai merah naik dari Rp17.000 per kilogram menjadi Rp19.000 per kilogram.
Hal yang sama terjadi di Pasar Penampungan Kota Madiun. Harga kebutuhan pokok tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
"Dua pekan terakhir ini tergolong tetap, paling naiknya hanya beberapa ratus Rupiah setelah itu turun lagi. Seperti harga beras jenis IR 64 bertahan pada Rp7.800 per kilogram, gula pasir Rp10.000 per kilogram, telur ayam ras Rp14.500 per kilogram, dan minyak goreng curah Rp11.000 per kilogram," ujar pedagang kebutuhan pokok di Pasar Penampungan Madiun, Sulastri.
Ia menduga stabilnya harga kebutuhan pokok ini akibat stok yang mampu memenuhi kebutuhan pembeli. Bahkan, sejak sepekan terakhir jumlah pembeli tidak terlalu banyak menyusul rencana pemindahan para pedagang ke gedung Pasar Besar Kota Madiun yang baru.
"Pembeli agak berkurang karena para pedagang mau pindah ke bangunan pasar besar yang baru. Sesuai aturan Pemkot Madiun, pedagang harus sudah pindah hingga akhir bulan ini," kata dia.