Posted by Lintas Informasi Madiun Berita Kota Dan Kabupaten on Sabtu, 12 Mei 2012
Lintas informasi Madiun, Produksi kakao di Madiun tahun ini dipastikan menurun. Pasalnya tanaman yang menjadi bahan baku pembuatan coklat tersebut di serang hama pengerek buah kakao (PBK) dan jamur yang menyerang buah.
Salah satu petani kakao, Samiadi warga Desa Bodak, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun mengatakan, serangan hama PBK dan jamur tersebut, membuat buah kakaonya mengering sehingga tidak bisa dipanen dan bagaian bijinya juga membusuk. "Tanaman yang terserang hama mulanya timbul bintik-bintik berwarna hitam. Kemudian dalam beberapa hari buahnya sudah mengering dan tidak bisa dipanen lagi karena buahnya juga mengering atau membusuk," ujarnya, Rabu (9/5/2012).
Samiadi menambahkan, selama ini petani sudah berusaha menyemprot insektisida. Namun hal tersebut tidak bisa mengendalikan penyebaran hama dan jamur. Akibatnya mereka terpaksa memetik buah yang sudah terserang hama. "Di semprot juga tidak ada hasilnya. Jadi terpaksa kalau ada yang terserang langsung dipetik dan dibakar agar tidak "nular" ke buah yang lain," tambahnya.
Akibat serangan PBK dan jamur tersebut hasil panen buah kakao deiperkirakan merurun lebih hingga 70 persen dibanding dengan saat normal. Jika dalam kondisi norml dalam satu hektar arela perkebunan kakao bisa mengasilkan 1 ton kini hanya tinggal 3 kwintal saja. "Panennya hanya tinggal 3 kwintalan saja. Belum lagi harganya juga ikut turun karena kualitasnya memang menurun. Sekarang harganya tinggal Rp17.000,00 perkilogram padahal dulunya Rp21.000,00," tegas Samiadi.Beritajatim